Bukannya makin segar sepulang liburan, tapi malah berujung stress karena masalah keuangan Anda yang menipis bahkan habis. Tentu situasi seperti ini tak ingin Anda alami saat menikmati liburan, bukan?
Liburan itu perlu. Setidaknya melepaskan kelelahan dan tekanan yang didapat selama bekerja. Sayangnya, meskipun liburan bertujuan untuk senang-senang namun terkadang akhirnya malah membuat Anda merasa terbebani. Selain mengalami kondisi keuangan yang menipis bahkan habis, tak sedikit dari Anda yang berutang untuk sekedar bisa menikmati liburan.

Rasanya berutang untuk bisa berpelesiran bukanlah pilihan yang baik. Tak ingin terjebak pada situasi seperti itu, Yudit Yunanto, ST, CFP, Financial Planner dari QM Financial, Jakarta, menjabarkan beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika ingin liburan :
Rencanakan Jauh-Jauh Hari
Tak sekedar menentukan tempat liburan, kapan melakukannya dan juga berapa lama Anda menghabiskan waktu liburan. Tapi hal yang terpenting perkiraan dana yang Anda butuhkan selama liburan.
Menurut Yudit dalam perencanaan keuangan tak ada mengenal konsep “liburan dadakan”. Liburan harus direncanakan jauh-jauh hari. “Kalau sekarang mau liburan dadakan yang ada mereka mensabotase dana yang ada ditabungan, atau bahkan yang paling parah berutang untuk liburan,” ujar Yudit.
Dengan merencanakan jauh-jauh hari Anda dapat menentukan biaya yang akan dikeluarkan pada saat liburan dan mulai menyisihkan secara bulanan. “Kita bisa berhitung, kalau mau liburan tahun depan misalkan ke Bali dengan perkiraan biaya 3 juta-an, berarti 3 juta dibagi 12 bulan sekitar 250 ribu perbulan tertabung,” jelasnya.
Waktu yang ideal untuk mulai menyisihkan dana buat liburan adalah setahun sebelumnya. Jika kondisi keuangan Anda memungkinkan, Anda juga dapat mempersiapkan dana liburan 6 bulan sebelumnya.
Jangan Ngoyo
“Nggak keren kan, kalau terpaksa harus liburan tetapi liburannya harus minjam dengan saudara, atau tiba-tiba liburannya udah tiga bulan yang lalu tapi sampai sekarang masih nyicil bayar utang liburan,” tukas Yudit.
Maka, jika kondisi keuangan Anda saat ini tidak memungkinkan untuk menikmati liburan impian Anda jangan terlalu memaksa. Ada baiknya menunggu moment yang tepat. “ Kalau bisa liburannya pun dengan tidak berutang, jadi lebih have fun tanpa terbebani habis pulang dari liburan dengan pusing mikirin bayar utang.” Yudit pun tak mempermasalahkan bahkan menyarankan jika Anda menggunakan bonus atau THR Anda untuk mengalokasikan ke kegiatan liburan.
Jadikan Tujuan Financial

Liburan merupakan reward atas diri Anda sendiri atas kerja keras yang telah dilakukan. Untuk itu jadikan liburan sebagai Tujuan financial sehingga Anda termotivasi untuk saving money yang terkadang susah dilakukan. “Oh gue kerja karena ingin liburan ke Eropa. Jadi terpacu, dan oleh karena itu menyisihnya pun harus lebih,” ucap Yudit.
Tips :
Selain ketiga hal tersebut, pada saat menikmati liburan Yudit pun membagi beberapa tips berdasarkan pengalaman pribadinya saat merencanakan liburan :
- Survey, dengan mencari tahu tempat-tempat apa yang harus dikunjungi. Karena hal ini erat kaitannya dengan budgeting Stay berapa hari, penginapan, mau datangi tempat wisata apa sampai mungkin tempat-tempat yang lebih spesifik dan membutuhkan biaya lebih, kita harus persiapkan di awal.
- Cari tahu ada kenalan seperti saudara, atau kolega bahkan teman ditempat tujuan. “Paling nggak minimum bisa dijadikan guide, atau syukur-syukur diminta bantuan untuk stay semalam saja,” imbuh Yudith. Jika Anda tak memiliki kenalan, Anda dapat mencari informasi terlebih dahulu di Google. Selain itu, juga bisa bergabung dengan komunitas backpacker atau travelling seperti couch surfing.
- Sisihkan uang diawal. Sebab saat liburan kita tidak memikirkan mengenai berhemat. “ Aku sih paling liburan, all out. Nggak usah mikir mahal, murah, kadang-kadang orang suka bandingi beli minum aja mahal di sini, di Jakarta segini. Alhasil liburan jadi nggak fun,” cerita Yudith. Jadi kalau uangnya habis atau tiba-tiba balik ke Jakarta: “Heh masih ada sisa,” secara psikologis akan ngerasa “ oke ternyata gue nggak boros.”
- Orang suka lupa kalau beli oleh-oleh tidak berhitung. Oleh sebab itu buat list orang-orang yang menerima oleh-oleh orang kantor siapa saja, tetangga, keluarga dan saudara. Hal ini sudah di budget sebelum pergi liburan.
Lebih baik Menyesal Membeli Daripada Tidak Membeli Sama Sekali

Liburan juga tidak terlepas dari shopping. Terkadang hal ini membuat sebagian dari Anda pasti mengalami penyesalan membelanjakan saat menyadari Anda telalu membutuhkan. Sedikit agak nyeleneh, Yudith pun menyeletuk : “ Lebih baik menyesal membeli daripada tidak membeli sama sekali.” Pasalnya, selain menenggang yang tak mungkin balik ke tempat liburan dengan jarak tempuh yang jauh juga biaya yang mungkin juga perlu dipersiapkan untuk membeli barang yang sama.
Disisi lain, jika mengalami hal tersebut Anda dapat menjual kembali pada kolega atau teman Anda. Namun, ada baiknya Anda telah membuat list barang apa yang ingin Anda beli dan budget yang Anda miliki. Jangan sampai melewati batas budgeting dan tergiur membeli barang berdasarkan nafsu semata. ****
Catatan : Artikel ini pernah dimuat di Koran Jakarta dalam rubrik saving money trick, Desember 2013